Analisis SIG dan Model
Analisis SIG
dapat dinyatakan dengan fungsi-fungsi analisis spasial dan attribut yang
dilakukan, serta kemampuan memberi jawaban-jawaban atau solusi yang diberikan
terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Hasilnya yang berupa informasi
baru disajikan dalam bentuk tabel , diagram, peta, atau kombinasinya.Kemampuan
analisis data spasial SIG meliputi,
a. Kemampuan
menjawab pertanyaan konseptual
SIG
diharapkan mampu menjawab pertanyaan sebagai berikut :
· What is
at......? (pertanyaan lokasional; apa yang terdapat pada lokasi tertentu)
· Where is it...........?(pertanyaan
kondisional; lokasi apa yang mendukung untuk kondisi/fenomena tertentu)
· How has it
changed.......?(pertanyaan kecendrungan; mengidentifikasi kecenderungan atau peristiwa yang terjadi)
· What is the
pattern ........ ? (pertanyaan hubungan; menganalisis hubungan keruangan antar objek
dalam kenampakan geografis)
· What
if.......? (pertanyaan berbasiskan model; komputer dan monitor dalam kondisi
optimal, kecocokan lahan, resiko terhadap bencana, dll. berdasar pada model)
· Which is the
best way ……..? (pertanyaan route optimum)
b. Kemampuan
Fungsi Analisis
Fungsi-fungsi
analisis yang dapat dilakukan secara umum terdapat 2 jenis fungsi
analisis,
yaitu fungsi analisis spasial dan fungsi analisis attribut (basisdata
attribut).
Fungsi
analisis spasial meliputi :
- Pemanggilan data
- Generalisasi
- Abstraksi
- Manipulasi Koordinat
- Buffer
- Overlay dan Dissolve
- Pengukuran
- Grid
- Model Medan Digital
(Digital Elevation Model)
c. Fungsi
analisis data attribut :
- membuat
basisdata baru (create database)
- Menghapus
basisdata (drop database)
- Membuat
tabel basisdata (create table)
- Menghapus
tabel basisdata (drop table)
- Mengisi
dan menyisipkan data (record) kedalam tabel (insert)
- Membaca
dan mencari data (field atau record) dari tabel
basisdata (retrieve)
- Mengubah
dan mengedit data yang terdapat di dalam tabel basisdata (update, edit)
- Menghapus
data dari table (pack)
- Membuat
indeks untuk setiap tabel basisdata
Fungsi
analisis spasial menjelaskan variasi fungsi analititk dan fungsi pemrosesan
data yang dapat melakukan otomasi data spasial (keruangan).
1.
Pemanggilan/penelusuran Data (data retrieval)
Rangkaian teknik meliputi ekstraksi dasar, query dan
manipulasi informasi Boolean (true and false) yang terdapat dalam
mengorganisasikan sistem informasi geografis (SIG). Teknik ini merupakan
ekstraksi dasar tentang data, penelusuran data (query), dan
manipulasi logik dari informasi yang terdapat pada SIG.
Penulusuran Basisdata SIG terdiri dari :
a. Penelusuran Data Attribut menghasilkan (Posisi) Data Spasial
b. Penelusuran (posisi) Data Spasial menghasilkan Data Attribut
Pemanggilan data dapat dibagi 5 teknik, yaitu
:
A.
Pengaturan Tampilan
Teknik ini
mengatur susunan tampilan data grafis dan data attribut sesuai setting
CRT/layer monitor.
B.
Penayangan berdasarkan window
Fasilitas
ini menayangkan data grafis dan data attribut berdasarkanwindow-window dalam
koordinat x,y yang ditentukan.
C. Penelusuran Data Spasial menggunakan posisi dan bentuk liputan
bebas berupa titik, lingkaran, persegi panjang, dan poligon.
a. Titik
b. Radius
lingkaran
c.
Rektanguler
d. Polygon
· Pass
Thru
· Within
· Clip
D. Penelusuran pada beberapa lembar peta
Penelusuran
seperti pada IC tetapi pada beberapa layer peta yang berhubungan.
E.
Penelusuran berdasarkan operasi logik dan operasi aritmatik
Penelusuran
berdasarkan kriteria tertentu dengan menggunakan operasi logik atau operasi aritmatik.
1. Operasi
Logik
a. Boolean : and, or, nor, xor
A and B A not B
A nor B A xor B
b. Algebra : =, <, >, >=, <=
2. Operasi
Aritmatic : +, -, *, n, /, Ö, sin, cos, tan
2.
Generalisasi Peta (Map generalization)
Rangkaian generalisasi
(penyederhanaan) yang sering digunakan ketika merubah skala peta.
A.
Generalisasi pada Garis
Penyederhanaan
bentuk garis dengan cara mengurangi vertex.
B.
Generalisasi pada Poligon
Penyederhanakan
bentuk polygon dengan mengurangi vertex. Ini hampir sama dengan IIA, tetapi
lebih komplek dan perlu memperhatikan :
-
bentuk/batas poligon, akurasi koordinat
-
poligon yang sebagai polygon sliver
-
gap jika dilakukan overlaping dengan poligon lain.
C.
Penghapusan garis batas polygon
teknik ini
dilakukan jika batas dari dua polygon sama karakteristiknya digabung menjadi satu
polygon.
D.
Penyesuaian tepi untuk penggabungan peta
Menggabung
beberapa peta yang berbatasan dengan peta berikutnya.
3. Abstraksi
Peta (Map abstraction)
Abstraksi
peta berasosiasi dekat dengan generalisasi peta tapi meliputi lima bentuk
teknologi
yang berbeda.
·
Menghitung/membuat titik tengah polygon
·
Konturing secara automatis dari data spasial random
·
Polygon Thiessen
·
Reklasifikasi
·
Konversi data koordinat x,y ke format grid (row, col).
4.
Manipulasi Lembar peta (Map sheet manipulation)
Rangkaian
teknik manipulasi koordinat x,y yang diberikan pada satu lebar (sheet)
peta.
A. Merubah
skala
skala 1 :
25.000 à 1 : 10.000
B.
Transformasi
biasa
digunakan untuk teknik penyambungan peta, transformasi orde 2 atau orde 3 ke
orde 1/linier.
C. Merubah
Proyeksi
merubah satu
sistem proyeksi sistem ke proyeksi lain, ex : Geographic ke UTM atau
sebaliknya.
D. Rotasi
dan Translasi peta,
sering
terjadi ketika merubah sistem proyeksi dan transformasi peta.
5. Buffer (Buffer
generation)
Turunan
buffer meliputi kreasi poligon baru dari kenampakan titik, garis dan polygon
dalam bank data.
Membuat
polygon baru dengan jarak di dalam jarak “x” unit, dari :
A. titik
B. garis
C. polygon.
6. Overlay
Poligon dan Dissolve (Polygon overlay and dissolve)
Overlay poligon dan teknik dissolve meliputi komposit (integrasi)
atau ekstraksi (disintegrasi) dari multi peta (dua atau lebih) untuk membuat
sebuah data set baru.
A. Overlay
Poligon
Informasi/dataset/poligon
baru dihasilkan dari hasil interseksi batas-batas dari 2 atau lebih poligon
dari poligon tiap layer. Poligon baru hasil overlay ditandai oleh gabungan data
atribut poligon-poligon teroverlay (data atribut tambahan harus diberikan
sebelum dilakukan overlay). Untuk menterjemahkan hasil overlay perlu dibuat ‘model
interpretation’, contoh kesesuaian lahan/kemampuan lahan.
B. Membuat
peta dari attribut tunggal
Kebalikan
dari overlay kemampuan dissolve untuk membuat data attribut (attribut tunggal)
menjadi peta baru. Sama dengan IIC.
C. Overlay
poligon untuk perhitungan luas.
Overlay yang
hanya mencari luas (area dan perimeter), data attribut lain tidak begitu
diperhatikan, ex : berapa luas sawah di kab. Sleman (hasil overlay peta
penggunaan lahan dan administrasi)
7.
Pengukuran (Measurement)
Pengukuran
yang umum ada empat tipe meliputi titik, garis, poligon, dan volume. Pengkuran
meliputi :
A.
Titik/lokasi
B. Jarak
(panjang/lebar)
C. Luas/Area
D. Volume.
8. Analisis
Grid Sel (Grid cell analysis)
Teknik
manipulasi data ini mirip dengan analisis peta yang diberikan dalam struktur
data koordinat x,y, tetapi lebih mempunyai generalisasi resolusi spasial.
A. Analisis
route
Menentukan
jarak terendah dari dua titik.
B.
Perhitungan Jarak
Menghitung
jarak tertentu terhadap suatu titik. Biasa digunakan untuk analisis network.
C. Penentuan
Jarak berdasarkan radius lingkaran
Teknik ini
menentukan polygon baru berdasarkan radius dari titik yang ditentukan. Biasanya
digunakan untuk analisis allocate.
D. Perhitungan
luas hasil overlay
Sama dengan
Overlay pada gambar VIC, kecuali ini digunakan pada grid sel.
E. Overlay
sel grid
Overlay
beberapa peta untuk menghasilkan peta komposit. Overlay beberapa layer peta,
menghasilan nilai numerik baru.
9. Model Medan Digital
(Digital terrain analysis)
Meliputi
komputasi variasi output dari sebuah DEM (digital elevation model).
A.
Penayangan DTM
B. Konturing
C.
Lereng/aspek/sun intensity
D. Penyadapan data DAS : batas DAS, puncak dan lembah, pola
aliran, (Perhitungan aliran permukaan)
E.
Visibility
10. Teknik
Luaran (Output techniques)
Teknik dasar format keluaran (output) dari sebuah Sistem Informasi
Geografis (SIG): peta cetak, tabulasi statistik, display peta dan atribut, file
digital data dari manipulasi data geografi.
Bentuk
luaran SIG :
A.
Peta hardcopy
B. Tabel
statistik
C.
Penayangan interaktif (data attribut dan data grafis) pada CRT à Query (I)
D. File komputer.
Referensi
Bonham-Carter, 1996, Geographic Information System for
GeoSientist (Modelling with GIS),
Pergamon, Canada
ESRI, 1998, Spatial Analyst, Environmental Systems
Research Institute (ESRI) Inc., Redlands
California USA.
Jack Dangermond, 1990, Introductory readings in Geographic
Information System, edited by Donna J Peuquet & Duane F. Marble,
Environmental Systems Research Institute,
Taylor & Francis London*New York*Philadelphia.
Zeiler M., 1999, Modeling Our World, Environmental
Systems Research Institute (ESRI) Inc., Redlands California USA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar