ANALISIS POTENSI DAN SEKTOR UNGGULAN KABUPATEN LAMONGAN


LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM DASAR PERENCANAAN PEMBANGUNAN WILAYAH

ANALISIS POTENSI DAN SEKTOR UNGGULAN
KABUPATEN LAMONGAN
  


Oleh:
A’isatur Rahmah Aprilia
1625010120



PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
SURABAYA
2019

agrotek.upnjatim.ac.id                                                                                                        upnjatim.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
   Sumber: google
Lamongan merupakan salah satu kabupaten yang ada di Jawa Timur, yang memiliki luas wilayah kurang lebih 1.812,9 km2 atau +3.78% dari luas wilayah Provinsi Jawa Timur. Kabupaten Lamongan terdiri dari 27 kecamatan yang terbagi menjadi 3 karakteristik daratan berdasarkan aliran sungai bengawan solo yaitu bagian tengah selatan merupakan daratan rendah yang relatif agak subur yang membentang dari Kecamatan Kedungpring, Babat, Sukodadi, Pucuk, Lamongan, Deket, Tikung, Sugio, Maduran, Sarirejo, dan Kembangbahu, kemudian bagian utara dan selatan yang merupakan pegunungan kapur berbatu-batu dengan kesuburan sedang meliputi Kecamatan Mantup, Sambeng, Ngimbang, Bluluk, Sukorame, Modo, Brondong, Paciran, dan Solokuro serta bagian tengah utara yang merupakan daerah rawan banjir meliputi Kecamatan Sekaran, Laren, Karanggeneng, Kalitengah, Turi, Karangbinangun, dan Glagah.
Unit pemerintahan di Kabupaten Lamongan terdiri dari 27 kecamatan, 462 desa dan 12 kelurahan, 1.431 dusun, 2.210 RW dan 6.965 RT. Jumlah penduduk Kabupaten Lamongan 2018 yaitu 1.361.312 jiwa. Rata-rata mata pencaharian dari penduduk Kabupaten Lamongan ini adalah sebagai petani baik. Luasan lahan pertanian di Kabupaten Lamongan ini yaitu 167.001,20 Ha, yang terdiri dari lahan sawah maupun non sawah. Lahan sawah di Kabupaten Lamongan ini ada yang menggunakan irigasi dan non irigasi atau tadah hujan, berdasarkan data Dinas PU Sumber Daya Air mencatat rata-rata curah hujan Tahun 2018 di Kabupaten Lamongan adalah sebesar 1.634 mm per tahun dengan jumlah hari hujan sebanyak 201 hari. Komoditas unggulan pertanian yang ada di Lamongan yitu Padi, Jagung, dan Tebu, sedangkan dalam sector perternakan yaitu sapi potong, dan kambing.
Berdasarkan data-data yang telah didapat tersebut diperlukan analisis lebih lanjut untuk mengetahui kondisi, potensi, dan komoditas unggulan yang dapat dikembangkan.
 
1.2  Tujuan
Tujuan dilakukannya pada praktikum ini yaitu untuk menganalisis data statistik guna mengetahui kondisi, potensi, dan Komoditas unggulan setiap Kecamatan di kabupaten Lamongan yang meliputi:
1.    Analisis Data Statistik
2.    Komoditas Unggulan Pertanian
3.    Perkiraan Jumlah Penduduk
4.    Analisis LQ


BAB II
DATA STATISTIK
2.1 ANALISIS DATA STATISTIK
Tabel 1.1 Luas wilayah setiap kecamatan di Kabupaten Lamongan tahun 2018
NO.
Kecamatan
Ibukota Kecamatan
Luas (Ha)
Proporsi (%)
1
Sukorame
Sukorame
4.147
2,29
2
Bluluk
Bluluk
5.425
2,99
3
Ngimbang
Sendangrejo
11.433
6,31
4
Sambeng
Adirejo
19.544
10,78
5
Mantup
Mantup
9.307
5,13
6
Kembangbahu
Kembangbahu
6.384
3,52
7
Sugio
Sugio
9.129
5,04
8
Kedungpring
Kedungpring
8.443
4,66
9
Modo
Mojorejo
7.780
4,29
10
Babat
Bedahan
6.295
3,47
11
Pucuk
Pucuk
4.484
2,47
12
Sukodadi
Sukodadi
5.232
2,89
13
Lamongan
Lamongan
4.038
2,23
14
Tikung
Bakalanpule
5.299
2,92
15
Sarirejo
Dermolemahbang
4.739
2,61
16
Deket
Deketwetan
5.005
2,76
17
Glagah
Glagah
4.052
2,24
18
Karangbinangun
Sambopinggir
5.288
2,92
19
Turi
Sukoanyar
5.869
3,24
20
Kalitengah
Dibee
4.335
2,39
21
Karanggeneng
Karanggeneng
5.132
2,83
22
Sekaran
Bulutengger
4.965
2,74
23
Maduran
Maduran
3.015
1,66
24
Laren
Laren
9.600
5,30
25
Solokuro
Payaman
10.102
5,57
26
Paciran
Paciran
4.789
2,64
27
Brondong
Brondong
7.459
4,11
Jumlah
181.290
100


Tabel 1.2 Jumlah penduduk setiap kecamatan di Kabupaten Lamongan tahun 2018
No.
Kecamatan
Penduduk Laki-laki
Penduduk Perempuan
Jumlah Penduduk
Rasio jenis Kelamin (%)
1
Sukorame
10.745
10.700
21.445
100%
2
Bluluk
11.298
11.633
22.931
97%
3
Ngimbang
23.945
23.911
47.856
100%
4
Sambeng
26.526
26.274
52.800
101%
5
Mantup
23.327
23.535
46.862
99%
6
Kembangbahu
25.305
25.038
50.343
101%
7
Sugio
31.320
31.313
62.633
100%
8
Kedungpring
30.603
30.323
60.926
101%
9
Modo
25.041
25.045
50.086
100%
10
Babat
45.307
44.423
89.730
102%
11
Pucuk
24.515
24.292
48.807
101%
12
Sukodadi
29.054
29.262
58.316
99%
13
Lamongan
34.400
35.236
69.636
98%
14
Tikung
22.803
22.886
45.689
100%
15
Sarirejo
12.758
12.788
25.546
100%
16
Deket
22.622
22.452
45.074
101%
17
Glagah
21.443
21.202
42.645
101%
18
Karangbinangun
20.658
20.657
41.315
100%
19
Turi
27.931
27.217
55.148
103%
20
Kalitengah
18.219
18.313
36.532
99%
21
Karanggeneng
22.162
22.319
44.481
99%
22
Sekaran
22.153
22.049
44.202
100%
23
Maduran
17.227
17.330
34.557
99%
24
Laren
23.929
24.125
48.054
99%
25
Solokuro
23.971
24.100
48.071
99%
26
Paciran
47.818
47.374
95.192
101%
27
Brondong
36.531
36.104
72.635
101%


681.511
679.801
1.361.512



Tabel 1.3 Kepadatan Penduduk Tiap Kecamatan
No.
Kecamatan
Luas (Ha)
Jumlah Penduduk (Jiwa)
Kepadatan penduduk (j/Ha)
1
Sukorame
4.147
21.445
5
2
Bluluk
5.425
22.931
4
3
Ngimbang
11.433
47.856
4
4
Sambeng
19.544
52.800
3
5
Mantup
9.307
46.862
5
6
Kembangbahu
6.384
50.343
8
7
Sugio
9.129
62.633
7
8
Kedungpring
8.443
60.926
7
9
Modo
7.780
50.086
6
10
Babat
6.295
89.730
14
11
Pucuk
4.484
48.807
11
12
Sukodadi
5.232
58.316
11
13
Lamongan
4.038
69.636
17
14
Tikung
5.299
45.689
9
15
Sarirejo
4.739
25.546
5
16
Deket
5.005
45.074
9
17
Glagah
4.052
42.645
11
18
Karangbinangun
5.288
41.315
8
19
Turi
5.869
55.148
9
20
Kalitengah
4.335
36.532
8
21
Karanggeneng
5.132
44.481
9
22
Sekaran
4.965
44.202
9
23
Maduran
3.015
34.557
11
24
Laren
9.600
48.054
5
25
Solokuro
10.102
48.071
5
26
Paciran
4.789
95.192
20
27
Brondong
7.459
72.635
10


181.290
1.361.512
8

Tabel 1.4 Luas Lahan dan Presentase Lahan Pertanian tiap Kecamatan
No
Kecamatan
Penggunaan Lahan (ha)
Jumlah
Persentase Lahan Pertanian (%)
Pertanian
Bukan Pertanian
1
Sukorame
4.141
5
4.146
99,9
2
Bluluk
5.283
113
5.396
97,9
3
Ngimbang
8.777
126
8.903
98,6
4
Sambeng
13.933
523
14.456
96,4
5
Mantup
8.996
308
9.304
96,7
6
Kembangbahu
6.168
215
6.383
96,6
7
Sugio
8.780
663
9.443
93,0
8
Kedungpring
6.938
1.516
8.454
82,1
9
Modo
6.953
805
7.758
89,6
10
Babat
4.442
1.868
6.310
70,4
11
Pucuk
3.761
550
4.311
87,2
12
Sukodadi
3.587
1.000
4.587
78,2
13
Lamongan
2.972
993
3.965
75,0
14
Tikung
4.771
527
5.298
90,1
15
Sarirejo
4.185
555
4.740
88,3
16
Deket
3.404
871
4.275
79,6
17
Glagah
4.501
331
4.832
93,1
18
Karangbinangun
4.239
53
4.292
98,8
19
Turi
4.562
307
4.869
93,7
20
Kalitengah
2.991
354
3.345
89,4
21
Karanggeneng
3.518
140
3.658
96,2
22
Sekaran
4.470
493
4.963
90,1
23
Maduran
2.475
296
2.771
89,3
24
Laren
5.442
3.165
8.607
63,2
25
Solokuro
8.344
419
8.763
95,2
26
Paciran
5.411
747
6.158
87,9
27
Brondong
6.388
626
7.014
91,1
Jumlah
149.432,20
17.569,00
167.001,20


Tabel 1.5 Luas lahan dan Presentase lahan tiap Kecamatan
No
Kecamatan
Penggunaan Lahan (Ha)
Jumlah (Ha)
Persentase Lahan Sawah (%)
Sawah
Bukan Sawah
1
Sukorame
1.928
2.213
4.141
46,6
2
Bluluk
2.368
2.915
5.283
44,8
3
Ngimbang
3.901
4.876
8.777
44,4
4
Sambeng
3.409
10.524
13.933
24,5
5
Mantup
4.631
4.365
8.996
51,5
6
Kembangbahu
3.234
2.934
6.168
52,4
7
Sugio
5.383
3.397
8.780
61,3
8
Kedungpring
4.603
2.335
6.938
66,3
9
Modo
4.136
2.817
6.953
59,5
10
Babat
3.355
1.087
4.442
75,5
11
Pucuk
2.871
890
3.761
76,3
12
Sukodadi
3.366
221
3.587
93,8
13
Lamongan
2.902
70
2.972
97,6
14
Tikung
3.713
1.058
4.771
77,8
15
Sarirejo
3.715
470
4.185
88,8
16
Deket
3.404
-
3.404
100,0
17
Glagah
3.907
595
4.501
86,8
18
Karangbinangun
4.024
215
4.239
94,9
19
Turi
4.282
280
4.562
93,9
20
Kalitengah
2.801
190
2.991
93,6
21
Karanggeneng
2.783
735
3.518
79,1
22
Sekaran
3.119
1.351
4.470
69,8
23
Maduran
2.144
331
2.475
86,6
24
Laren
4.927
515
5.442
90,5
25
Solokuro
1.761
6.583
8.344
21,1
26
Paciran
321
5.090
5.411
5,9
27
Brondong
1.003
5.385
6.388
15,7
Jumlah
87.990,30
61.441,90
149.432,20


Tabel 1.6 Luas Sawah Irigasi, Non Irigasi dan Persentase Luas Sawah tiap Kecamatan
No
Kecamatan
Irigasi (ha)
Non Irigasi/Tadah Hujan (ha)
% Luas Lahan Sawah Irigasi
1
Sukorame
-
1.928,0
1.928,0
2
Bluluk
97,0
2.271,0
2.368,0
3
Ngimbang
351,0
3.550,0
3.901,0
4
Sambeng
298,8
3.110,4
3.409,2
5
Mantup
248,0
4.383,0
4.631,0
6
Kembangbahu
1.051,0
2.183,0
3.234,0
7
Sugio
2.408,0
2.975,0
5.383,0
8
Kedungpring
3.474,0
1.129,0
4.603,0
9
Modo
1.857,0
2.279,0
4.136,0
10
Babat
1.375,0
1.980,0
3.355,0
11
Pucuk
2.259,0
612,0
2.871,0
12
Sukodadi
3.227,1
138,5
3.365,6
13
Lamongan
2.902,0
-
2.902,0
14
Tikung
1.598,0
2.115,0
3.713,0
15
Sarirejo
1.600,0
2.115,0
3.715,0
16
Deket
3.404,0
-
3.404,0
17
Glagah
3.906,5
-
3.906,5
18
Karangbinangun
4.024,0
-
4.024,0
19
Turi
4.282,0
-
4.282,0
20
Kalitengah
2.801,0
-
2.801,0
21
Karanggeneng
2.560,0
223,0
2.783,0
22
Sekaran
3.038,0
81,0
3.119,0
23
Maduran
1.981,0
163,0
2.144,0
24
Laren
3.538,0
1.389,0
4.927,0
25
Solokuro
1.169,0
592,0
1.761,0
26
Paciran
-
321,0
321,0
27
Brondong
-
10.03,0
1.003,0
Jumlah
53.449,4
34.540,9
87.990,3

2.2 KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN

Tabel 2.1 Tiga Komoditas unggulan Kabupaten Lamongan

Tabel 2.2 Komoditas ternak unggulan paling tinggi di tiap kecamatan




























Tabel 2.3 Komoditas unggas tiap kecamatan
No
Kecamatan
Ayam Buras
Ayam ras Pedaging
Ayam Ras Petelur
Itik
1
Sukorame
28.082
1.486.356
16.157
4.132
2
Bluluk
31.514
828.944
3.288
1.171
3
Ngimbang
93.114
448.106
10.070
12.854
4
Sambeng
36.133
2.215.483
1.284
4.178
5
Mantup
36.559
1.581.025
17.745
22.976
6
Kembangbahu
69.436
1.965.780
39.456
2.519
7
Sugio
207.287 
3.282.513
13.871
9.149
8
Kedungpring
182.662
3.098.813
59.081
14.675
9
Modo
81.925
2.731.252
6.987
8.139
10
Babat
102.601
179.907
7.706
7.533
11
Pucuk
167.699
86.145
-
24.221
12
Sukodadi
69.126
612.395
10.275
3.035
13
Lamongan
74.052
63.575
2.672
2.173
14
Tikung
62.131
857.205
2.826
2.553
15
Sarirejo
11.240
695.962
1.130
1.885
16
Deket
89.357
47.344
-
5.961
17
Glagah
13.153
-
-
1.237
18
Karangbinangun
38.410
204.845
-
904
19
Turi
89.787
265.566
514
56.163
20
Kalitengah
45.332
-
-
9.397
21
Karanggeneng
84.547
404.846
5.138
2.584
22
Sekaran
193.451
4.918
5.138
7.208
23
Maduran
160.930
-
2.569
6.598
24
Laren
32.221
461.444
-
8.552
25
Solokuro
34.949
11.785.125
85.470
9.272
26
Paciran
65.115
14.421.903
189.603
3.105
27
Brondong
38.169
11.309.085
74.811
11.696
Jumlah
2.138.982
56.823.054
555.791
243.870

Sumber : BPS Kab. Lamongan

Tabel 2.4 Produksi Perikanan Kabupaten Lamongan
No.
Produksi Perikanan
Produksi (Ton)
Nilai Produksi (Rp)
1
Sektor laut
74.818,00
1.266.400.646.940
2
Sektor darat
57.158,27
45.874.403.529.450
Jumlah
131.976,27
47.140.804.176.390,00
Sumber : BPS Kab. Lamongan

2.3 ANALISIS DATA KEPENDUDUKAN

Tabel 3.1 Data Perkiraan Jumlah Penduduk menggunakan rumus Linier

Tabel 3.2 Data Perkiraan Jumlah Penduduk menggunakan rumus Pertumbuhan

2.4 ANALISIS LQ (LOCATION QUOTIENT)
Tabel 4.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan
No
Uraian
Kab. Lamongan
Prov. Jatim
LQ
1
pertanian, kehutanan, dan perikanan
8.717.129,40
167.197,66
3,1
2
pertambangan dan penggalian
312.872,80
80.630,68
0,2
3
industri pengolahan
2.047.190,20
434.130,78
0,3
4
Pengadaan Listrik dan Gas
18.625,80
4.599,54
0,2
5
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
27.598,90
1.454,64
1,1
6
Konstruksi
2.670.821,70
136.136,39
1,2
7
perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor
5.027.110,10
273.213,40
1,1
8
Transportasi dan Pergudangan
201.567,60
43.835,33
0,3
9
penyediaan akomodasi dan makan minum
390.031,90
79.202,19
0,3
10
Informasi dan Komunikasi
2.010.229,40
84.699,18
1,4
11
Jasa Keuangan dan Asuransi
508.396,40
38.064,50
0,8
12
Real Estate
547.993,80
25.247,60
1,3
13
Jasa Perusahaan
69.352,30
11.486,87
0,4
14
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
989.307,60
32.369,74
1,8
15
Jasa Pendidikan
679.169,20
38.931,65
1,0
16
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
227.035,90
9.743,84
1,4
17
Jasa lainnya
483.517,50
21.203,59
1,4

Jumlah semua sektor
24.927.950,50
1.482.147,58
17,26
Sumber : BPS Kab. Lamongan dan Provinsi Jatim
·         Jika LQ > 1, disebut sektor basis, yaitu sektor yang tingkat spesialisasinya lebih tinggi daripada tingkat kota.
·         Jika LQ < 1, disebut sektor non basis, yaitu sektor yang tingkat spesialisasinyalebih rendah daripada tingkat kota.
·         Jika LQ = 1, tingkat spesialisasi wilayah perencanaan sama dengan tingkat kota.



BAB III
PEMBAHASAN

Kondisi Wilayah dan Penduduk Kabupaten Lamongan
Kabupaten Lamongan memiliki luasan wilayah sebesar 182.290 Ha, yang terbagi dalam 27 Kecamatan. Berdasarkan data-data yang tertulis diatas diketahui bahwa kecamatan yang mempunyai wilayah paling luas di Kabupaten Lamongan adalah Kecamatan Sambeng sebesar 19.544 Ha atau 10,78 % dari luas wilayah Kabupaten Lamongan. Dan Kecamatan Maduran sebagai kecamatan tersempit dengan proporsi 1,66 % dari wilayah Kabupaten Lamongan yaitu sebesar 3.015 Ha.
Kawasan pertanian di Kabupaten Lamonganterdiri dari kawasan pertanian lahan basah dan kawasan pertanian lahan kering. Bila dibagi menurut penggunaan lahannya, maka kawasan pertanian terbagi menjadi kawasan pertanian sawah, tegalan, kebun campur dan holtikultura.  Penggunaan lahan di Kabupaten Lamongan paling besar yaitu untuk pertanian yaitu 149.432,20 Ha dengan proporsi 87.990,30 Ha lahan sawah dan 61.441,90 non sawah, sedangkan luas lahan bukan pertanian yaitu 17.569 Ha. Kondisi tersebut menggambarkan bahwa kawasan ini mampu menciptakan swasembada pangan terutama melalui program-program yang ada yaitu melalui ekstensifikasi, intensifikasi, diversifikasi serta rehabilitasi.
Jumlah penduduk Kabupaten Lamongan yaitu 1.361.512 jiwa. Rasio jenis kelamin penduduk antara 99-103%. Rasio jenis kelamin yang diatas 100% menunjukkan bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih besar dari jumlah penduduk perempuan, di Kabupaten Lamongan yang mempunyai rasio jenis kelamin diatas 100%, sedangkan jika rasio kurang dari 100% menandakan bahwa jumlah penduduk perempuan lebih besar dari laki-laki, dan apabila rasionya 100% yaitu jumlah penduduk laki-laki dan perempuan seimbang atau sama. Dari data rasio tersebut diketahui rasio jenis kelamin tidak berbeda jauh. Jumlah penduduk antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan lebih banyak laki-laki yaitu dengan selisih 1710 jiwa. Jumlah penduduk laki-laki yaitu 681.511 jiwa dan perempuan yaitu 679.801 jiwa.
Kepadatan penduduk merupakan perbandingan jumlah penduduk dengan luas wilayah, diketahui kepadatan penduduk dikabupaten lamongan yaitu 8 jiwa/Ha artinya tidak terjadi kapadatan penduduk di kabupaten tersebut. Namun berdasarkan luasan wilayah tersebut tidak semua wilayah menjadi lahan pemukiman, ada yang lahan pertanian bahkan ada yang hutan. Kecamatan yang mempunyai kepadatan tertinggi yaitu kecamatan Paciran yaitu 20 jiwa/Ha dan Kecamatan yang mempunyai kepadatan terendah yaitu Kecamatan Sambeng. Kecamatan Sambeng merupakan kecamatan terluas namun penduduknya sedikit sehingga kepadatan penduduk sedikit atau tidak terjadi kepadatan penduduk. Hal tersebut sudah sesuai dengan wilayah pedesaan dimana Klasifikasi tingkat kepadatan hunian zona perdesaan dengan kepadatan lebih kecil dari  50 jiwa/ha.




Perkiraan jumlah penduduk yang digunakan yaitu perkiraan menggunakan rumus linier dan rumus pertumbuhan. Berdasarkan data jumlah penduduk tersebut perkiraan jumlah penduduk sangat meningkat tajam yang mengunakan rumus pertumbuahan yaitu dapat mencapai 132 juta jiwa pada 2023 dengan awal penduduk tahun 2018 1,3 juta jiwa.

Analisis Potensi Sektor Unggulan Kabupaten Lamongan
Kabupaten Lamongan mempunyai potensi dibidang pertanian, yang dapat dilihat dari luasan wilayah lebih besar pada penggunaan lahan untuk pertanian baik sawah maupun bukan sawah. Komoditas pertanian yang banyak dibudidayakan di Lamongan yaitu tanaman padi dan  jagung. Dengan produksi komoditas yaitu 1.104.447 ton untuk padi dengan luas lahan 153.389 ha, 564.265 ton jagung dengan luas lahan 54.976 Ha, dan 3.568.702 ton. Kabupaten Lamongan menjadi penyumbang pangan, khususnya padi dan jagung, terbesar di Jatim. Catatan Dewan Nasional Jagung, produksi jagung di Lamongan pada 2017 juga yang tertinggi. Bahkan banyak pihak di luar negeri yang bertanya tentang Lamongan yang dikatakan sebagai mini Iowa (salah satu negara bagian di Amerika Serikat) terkait produksi jagung.
Adanya potensi Kabupaten Lamongan di sektor pertanian sub sektor tanaman pangan ini mampu swamsembada pangan untuk ketahanan pangan Indonesia. Berdasarkan kebijakan dalam RT dan RW Provinsi Jawa Timur 2011-2031, yang mendukung pemantapan sistem agropolitan dalam rangka untuk peningkatan pertumbuhan dan pemerataan kesejahteraan masyarakat sehingga penetapkan wilayah Jawa Timur sebagai lumbung pangan nasional yang dicapai melalui pemertahanan keberadaan lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) yang salah satunya merupakan Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Lamongan ditetapkan sebagai Lokasi Pengembangan Kawasan Agropolitan di Jawa Timur. Sektor pertanian merupakan sektor penyumbang PDRB terbesar di Lamongan. Sektor pertanian memiliki beberapa komoditi berpotensi yang dapat dikembangkan untuk memberikan nilai tambah bagi petani melalui kegiatan intensifikasi, ekstensifikasim dan diversifikasi usaha.
Selain itu, Kabupaten Lamongan memiliki sumber daya perikanan dan kelautan yang sangat besar dan telah memberikan andil yang besar dalam pertumbuhan ekonomi daerah. Selain itu, Lamongan merupakan Kabupaten yang memberikan kontribusi hasil perikanan laut terbesar di Jawa Timur. Nilai produksi perikanan di Kabupaten Lamongan sepanjang tahun 2018 mencapai Rp. 47.140.804.176.390. meliputi perikanan laut sebesar Rp. 1.266.400.646.940 dan perikanan darat (tambak, waduk, sungai dll) Rp. 45.874.403.529.450. Hasil tersebut sangat meningkat dari tahun 2015 yang mencapai Rp 2.066.126.188.437. Nilai produksi itu meliputi, dari perairan umum sebesar Rp 53.963.637 dari produksi perikanan tangkap menghasilkan Rp 940.041.822.000, dan nilai produksi perikanan budidaya sebesar Rp 1.126.030.402.800. dari nilai produksi tersebut menghasilkan PAD sekitar 400 juta rupiah.Perikanan laut masih menjadi andalan Kabupaten Lamongan, dengan meningkatnya produksi dan produktivitas setiap tahun namun apabila tidak diimbangi dengan upaya perlindungan terhadap ekosistem pesisir dan kelautan akan berpengaruh pada produktivitas hasil tangkapan pada tahun-tahun mendatang. Perikanan budidaya mempunyai potensi untuk dapat ditingkatkan produksi dan produktivitasnya melalui pola usaha semi insentif dan intensif pada budidaya tambak dan sawah tambak.
Uraian diatas sesuai dengan hasil analisis LQ sektor yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa yang memiliki nilai LQ > 1 terdapat pada beberapa sektor. Akan tetapi sektor basis yang terdapat pada Kabupaten Lamongan pada tahun 2017 adalah pertanian. Sektor tersebut dinilai akan menambah keuntungan bagi Kabupaten Lamongan jika dikembangan oleh pemerintah.



BAB IV
PENUTUP


Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang dilakukan di Kabupaten Lamongan pada tahun 2018 dengan menggunakan alat analisis Location Quotient (LQ) pada sektor pertanian Kabupaten Lamongan dari tahun 2018 adalah sebesar 3,8, diketahui bahwa sektor pertanian termasuk sektor andalan, hal ini disebabkan karena sektor pertanian termasuk sektor yang memiliki laju pertumbuhan yang cepat/tinggi dibandingkan dengan perkembangan sektor. Kabupaten Lamongan memiliki komoditas tinggi di sektor pertanian khususnya subsektor tanaman pangan dan perikanan.


DAFTAR PUSTAKA
BPS Provinsi Jawa Timur. 2019. Jawa Timur dalam Angka 2018. BPS Jawa Timur.
BPS Kabupaten Lamongan. 2019. Kabupaten Lamongan dalam Angka 2019. BPS Kabupaten Lamongan.
Badan Pusat Statistik (BPS). Website BPS: https://jatim.bps.go.id
Badan Pusat Statistik (BPS). Website BPS:https://lamongankab.bps.go.id