MODELLING SIG

MODELLING SIG

Model dibuat karena adanya kompleksitas kenyataannya. Suatu model adalah gambaran penyederhanaan dari keadaan-keadaan yang sebenarnya. Kerangka pemodelan grafis yang terkait dengan fungsi GIS yang sebenarnya. Fungsi, Data, Model Numerik, Alat, dll. Model untuk secara otomatis mengekstrak lapisan data lingkungan untuk analisis spatio-temporal.
Anatomi Model Analisis GIS:
·  Membandingkan beberapa model GIS untuk mengilustrasikan pendekatan pemodelan analisis yang berbeda
·      Membandingkan berbagai tingkat hasil dari model ini
·      GIS hanya sebagus datanya
·      SIG hanya sebaik ekspresi datanya
Dalam membuat model gis dilakukanlah pendugaan terhadap kondisi lahan tersebut seperti elevasi, jenis tanah, vegetasi, curah hujan, faktor kritis lainnya dapat dipertimbangkan: fisik: tipe batuan dasar, kedalaman untuk sesar; gangguan: area konstruksi, akan menghubungkan?; lingkungan: frekuensi badai, pola hujan ;musiman: siklus beku dan mencair di musim semi; historis: peristiwa gempa di masa laludan lain-lain.

MODEL BUILDER
Model Builder adalah sebuah aplikasi untuk membuat, mengedit, dan mengelola model. Model adalah cara untuk menerangkan suatu proses dengan menyederhanakan obyek dan kinerjanya. Dengan menggunakan Model Builder direpresentasikan dengan bentuk aliran atau flow chart yang memudahkan dalam memahami proses dari sebuah model. Model Builder terdiri dari tiga komponen; elements, connectors, dan text labels. Elements adalah data dan tools yang digunakan, connectors adalah garis yang menyambungkan data dengan tools, text labels dapat di asosiasikan dengan keseluruhan model, masing-masing elements maupun connectors.

     Elements dalam Model Builder terbagi menjadi 2 jenis yaitu tools dan variables. Tool  elements di gambarkan dalam bentuk persegi, biasanya tool elements diambil dari  Arc  Toolbox. Variables di gambarkan dalam bentuk oval. Variablesterbagi menjadi 2 tipe: data dan values. Data variables merupakan data yang tersimpan dalam disk atau layer yang tampak pada table of contents ArcMap. Values variables (nilai variabel) adalah angka, teks, referensi spasial dan geographic extents. Ada 2 tipe Values variables yaitu: input dan derived. Connectors model builder terdiri dari empat tipe: Data, Environment, Precondition, and Feedback. Connector arrows menunjukkan arah dari proses. Text labels dalam model builder digunakan sebagai keterangan tambahan pada variabletool, maupun connector model element.
·      Model Binary merupakan model yang menggunakan pengharkatan biner yaitu 0 atau 1. Hasil yang diperoleh dari permodelan biner cenderung bersifat mutlak. Pendekatan binary ialah pendekatan yang menghasilkan peta hanya dua pilihan saja yaitu sesuai dan tidak sesuai. Lahan yang sesuai diberi nilai 1, jika seluruh kriteria sesuai dengan syarat yang ditetapkan. Lahan yang tidak sesuai diberi nilai 0, jika salah satu parameter tidak memenuhi syarat maka langsung masuk ke dalam kelas yang tidak sesuai.

·      Model Ranking adalah model yang paling sederhana untuk pemberian nilai bobot. Intinya setiap parameter akan disusun berdasarkan ranking.  Penentuan ranking bersifat subjektif, dan sangat dipengaruhi oleh persepsi pengambil keputusan. Penentuan ranking dapat dilakukan secara langsung, misalnya parameter paling penting diberi nilai 1, parameter penting diberi nilai 2 dan parameter kurang penting diberi nilai 3, atau  dapat  juga dengan pendekatan kebalikan misalnya parameter kurang penting diberi nilai  1, penting  diberi nilai 2 dan  paling  penting  bernilai  3.

·      Rating model


·      Weighted Rating Model

Analisis SIG dan Model

Analisis SIG dan Model

Analisis SIG dapat dinyatakan dengan fungsi-fungsi analisis spasial dan attribut yang dilakukan, serta kemampuan memberi jawaban-jawaban atau solusi yang diberikan terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Hasilnya yang berupa informasi baru disajikan dalam bentuk tabel , diagram, peta, atau kombinasinya.Kemampuan analisis data spasial SIG meliputi,
a. Kemampuan menjawab pertanyaan konseptual
SIG diharapkan mampu menjawab pertanyaan sebagai berikut :
·      What is at......? (pertanyaan lokasional; apa yang terdapat pada lokasi tertentu)
·      Where is it...........?(pertanyaan kondisional; lokasi apa yang mendukung untuk kondisi/fenomena tertentu)
·      How has it changed.......?(pertanyaan kecendrungan; mengidentifikasi kecenderungan  atau peristiwa yang terjadi)
·      What is the pattern ........ ? (pertanyaan hubungan; menganalisis hubungan keruangan antar objek dalam kenampakan geografis)
·      What if.......? (pertanyaan berbasiskan model; komputer dan monitor dalam kondisi optimal, kecocokan lahan, resiko terhadap bencana, dll. berdasar pada model)
·      Which is the best way ……..? (pertanyaan route optimum)
b. Kemampuan Fungsi Analisis
Fungsi-fungsi analisis yang dapat dilakukan secara umum terdapat 2 jenis fungsi
analisis, yaitu fungsi analisis spasial dan fungsi analisis attribut (basisdata attribut).
Fungsi analisis spasial meliputi :
- Pemanggilan data
- Generalisasi
- Abstraksi
- Manipulasi Koordinat
- Buffer
- Overlay dan Dissolve
- Pengukuran
- Grid
- Model Medan Digital (Digital Elevation Model)
c. Fungsi analisis data attribut :
- membuat basisdata baru (create database)
- Menghapus basisdata (drop database)
- Membuat tabel basisdata (create table)
- Menghapus tabel basisdata (drop table)
- Mengisi dan menyisipkan data (record) kedalam tabel (insert)
- Membaca dan mencari data (field atau record) dari tabel basisdata (retrieve)
- Mengubah dan mengedit data yang terdapat di dalam tabel basisdata (update, edit)
- Menghapus data dari table (pack)
- Membuat indeks untuk setiap tabel basisdata

Fungsi analisis spasial menjelaskan variasi fungsi analititk dan fungsi pemrosesan data yang dapat melakukan otomasi data spasial (keruangan).
1. Pemanggilan/penelusuran Data (data retrieval)
Rangkaian teknik meliputi ekstraksi dasar, query dan manipulasi informasi Boolean (true and false) yang terdapat dalam mengorganisasikan sistem informasi geografis (SIG). Teknik ini merupakan ekstraksi dasar tentang data, penelusuran data (query), dan manipulasi logik dari informasi yang terdapat pada SIG.
Penulusuran Basisdata SIG terdiri dari :
a. Penelusuran Data Attribut menghasilkan (Posisi) Data Spasial
b. Penelusuran (posisi) Data Spasial menghasilkan Data Attribut
Pemanggilan data dapat dibagi 5 teknik, yaitu :
A. Pengaturan Tampilan
Teknik ini mengatur susunan tampilan data grafis dan data attribut sesuai setting CRT/layer monitor.
B. Penayangan berdasarkan window
Fasilitas ini menayangkan data grafis dan data attribut berdasarkanwindow-window dalam koordinat x,y yang ditentukan.
C. Penelusuran Data Spasial menggunakan posisi dan bentuk liputan bebas berupa titik, lingkaran, persegi panjang, dan poligon.
a. Titik
b. Radius lingkaran
c. Rektanguler
d. Polygon
· Pass Thru
· Within
· Clip
D. Penelusuran pada beberapa lembar peta
Penelusuran seperti pada IC tetapi pada beberapa layer peta yang berhubungan.
E. Penelusuran berdasarkan operasi logik dan operasi aritmatik
Penelusuran berdasarkan kriteria tertentu dengan menggunakan operasi logik atau operasi aritmatik.
1. Operasi Logik
a. Boolean : and, or, nor, xor
A and B A not B
A nor B A xor B
b. Algebra : =, <, >, >=, <=
2. Operasi Aritmatic : +, -, *, n, /, Ö, sin, cos, tan
2. Generalisasi Peta (Map generalization)
Rangkaian generalisasi (penyederhanaan) yang sering digunakan ketika merubah skala peta.
A. Generalisasi pada Garis
Penyederhanaan bentuk garis dengan cara mengurangi vertex.
B. Generalisasi pada Poligon
Penyederhanakan bentuk polygon dengan mengurangi vertex. Ini hampir sama dengan IIA, tetapi lebih komplek dan perlu memperhatikan :
-          bentuk/batas poligon, akurasi koordinat
-          poligon yang sebagai polygon sliver
-          gap jika dilakukan overlaping dengan poligon lain.
C. Penghapusan garis batas polygon
teknik ini dilakukan jika batas dari dua polygon sama karakteristiknya digabung menjadi satu polygon.
D. Penyesuaian tepi untuk penggabungan peta
Menggabung beberapa peta yang berbatasan dengan peta berikutnya.
3. Abstraksi Peta (Map abstraction)
Abstraksi peta berasosiasi dekat dengan generalisasi peta tapi meliputi lima bentuk
teknologi yang berbeda.
·         Menghitung/membuat titik tengah polygon
·         Konturing secara automatis dari data spasial random
·         Polygon Thiessen
·         Reklasifikasi
·         Konversi data koordinat x,y ke format grid (row, col).
4. Manipulasi Lembar peta (Map sheet manipulation)
Rangkaian teknik manipulasi koordinat x,y yang diberikan pada satu lebar (sheet) peta.
A. Merubah skala
skala 1 : 25.000 à 1 : 10.000
B. Transformasi
biasa digunakan untuk teknik penyambungan peta, transformasi orde 2 atau orde 3 ke orde 1/linier.
C. Merubah Proyeksi
merubah satu sistem proyeksi sistem ke proyeksi lain, ex : Geographic ke UTM atau sebaliknya.
D. Rotasi dan Translasi peta,
sering terjadi ketika merubah sistem proyeksi dan transformasi peta.
5. Buffer (Buffer generation)
Turunan buffer meliputi kreasi poligon baru dari kenampakan titik, garis dan polygon dalam bank data.
Membuat polygon baru dengan jarak di dalam jarak “x” unit, dari :
A. titik
B. garis
C. polygon.
6. Overlay Poligon dan Dissolve (Polygon overlay and dissolve)
Overlay poligon dan teknik dissolve meliputi komposit (integrasi) atau ekstraksi (disintegrasi) dari multi peta (dua atau lebih) untuk membuat sebuah data set baru.
A. Overlay Poligon
Informasi/dataset/poligon baru dihasilkan dari hasil interseksi batas-batas dari 2 atau lebih poligon dari poligon tiap layer. Poligon baru hasil overlay ditandai oleh gabungan data atribut poligon-poligon teroverlay (data atribut tambahan harus diberikan sebelum dilakukan overlay). Untuk menterjemahkan hasil overlay perlu dibuat ‘model interpretation’, contoh kesesuaian lahan/kemampuan lahan.
B. Membuat peta dari attribut tunggal
Kebalikan dari overlay kemampuan dissolve untuk membuat data attribut (attribut tunggal) menjadi peta baru. Sama dengan IIC.
C. Overlay poligon untuk perhitungan luas.
Overlay yang hanya mencari luas (area dan perimeter), data attribut lain tidak begitu diperhatikan, ex : berapa luas sawah di kab. Sleman (hasil overlay peta penggunaan lahan dan administrasi)
7. Pengukuran (Measurement)
Pengukuran yang umum ada empat tipe meliputi titik, garis, poligon, dan volume. Pengkuran meliputi :
A. Titik/lokasi
B. Jarak (panjang/lebar)
C. Luas/Area
D. Volume.
8. Analisis Grid Sel (Grid cell analysis)
Teknik manipulasi data ini mirip dengan analisis peta yang diberikan dalam struktur data koordinat x,y, tetapi lebih mempunyai generalisasi resolusi spasial.
A. Analisis route
Menentukan jarak terendah dari dua titik.
B. Perhitungan Jarak
Menghitung jarak tertentu terhadap suatu titik. Biasa digunakan untuk analisis network.
C. Penentuan Jarak berdasarkan radius lingkaran
Teknik ini menentukan polygon baru berdasarkan radius dari titik yang ditentukan. Biasanya digunakan untuk analisis allocate.
D. Perhitungan luas hasil overlay
Sama dengan Overlay pada gambar VIC, kecuali ini digunakan pada grid sel.
E. Overlay sel grid
Overlay beberapa peta untuk menghasilkan peta komposit. Overlay beberapa layer peta, menghasilan nilai numerik baru.
9. Model Medan Digital (Digital terrain analysis)
Meliputi komputasi variasi output dari sebuah DEM (digital elevation model).
A. Penayangan DTM
B. Konturing
C. Lereng/aspek/sun intensity
D. Penyadapan data DAS : batas DAS, puncak dan lembah, pola aliran, (Perhitungan aliran permukaan)
E. Visibility
10. Teknik Luaran (Output techniques)
Teknik dasar format keluaran (output) dari sebuah Sistem Informasi Geografis (SIG): peta cetak, tabulasi statistik, display peta dan atribut, file digital data dari manipulasi data geografi.
Bentuk luaran SIG :
A. Peta hardcopy
B. Tabel statistik
C. Penayangan interaktif (data attribut dan data grafis) pada CRT à Query (I)
D. File komputer.

Referensi
Bonham-Carter, 1996, Geographic Information System for GeoSientist (Modelling with GIS),
Pergamon, Canada
ESRI, 1998, Spatial Analyst, Environmental Systems Research Institute (ESRI) Inc., Redlands
California USA.
Jack Dangermond, 1990, Introductory readings in Geographic Information System, edited by Donna J Peuquet & Duane F. Marble, Environmental Systems Research Institute,
Taylor & Francis London*New York*Philadelphia.
Zeiler M., 1999, Modeling Our World, Environmental Systems Research Institute (ESRI) Inc., Redlands California USA.